Kenali dan Cegah Penyakit Asam Urat
Oleh : dr.Desi Purnamasari Yanwar
Asam urat adalah zat yang terbentuk dari pemecahan purin dalam tubuh, yang berasal dari makanan maupun sel tubuh yang rusak. Jika kadar asam urat dalam darah melebihi batas normal kondisi ini disebut hiperurisemia. Namun, tidak semua orang dengan hiperurisemia akan mengalami gejala. Ketika kadar asam urat terlalu tinggi dan membentuk kristal yang menumpuk di persendian yang bisa menimbulkan nyeri, bengkak, dan peradangan. Kondisi inilah yang disebut sebagai gout arthritis atau penyakit asam urat. Semua sendi di tubuh berisiko terkena asam urat, tetapi sendi yang paling sering terserang adalah jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki.
Tanda dan Gejala
Penyakit asam urat atau gout arthritis umumnya ditandai dengan :
1. Nyeri sendi yang muncul secara tiba-tiba, terutama pada malam hari. Biasanya pada sendi kaki, terutama ibu jari kaki.
2. Pembengkakan dan kemerahan pada sendi
3. Keterbatasan gerak karena nyeri
Faktor Risiko
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit asam urat atau gout, yaitu:
Pola makan tinggi purin: Makanan tinggi purin seperti daging merah, makanan laut, dan alkohol dapat meningkatkan produksi asam urat.
Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan asam urat juga dapat meningkatkan risiko penyakit asam urat.
Obesitas: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan produksi asam urat.
Penyakit ginjal: Gangguan ginjal dapat menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh
Penyebab Kadar Asam Urat Tinggi
Tubuh kita menghasilkan asam urat untuk memproses purin, yang berasal dari makanan atau proses alami dalam tubuh. Normalnya, asam urat ini dibuang melalui urine. Tapi bila jumlahnya terlalu banyak atau ginjal tidak bisa mengeluarkannya dengan baik, asam urat akan menumpuk di dalam tubuh dan membentuk kristal di sendi, memicu peradangan dan nyeri.
Komplikasi
Asam urat yang tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan berbagai komplikasi, seperti:
1. Tofi : kumpulan kristal urat yang terbentuk akibat penumpukan asam urat, dan dapat berkembang pada persendian dan tulang rawan. Lokasi bisa di jari dan
tangan, pergelangan kaki, siku, hingga telinga.
2. Kerusakan sendi : Asam urat kronis dapat menyebabkan pembengkakan sendi dan peradangan kronis yang dapat menyebabkan kerusakan sendi.
3. Penyakit batu ginjal : Kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan kristal asam urat terkumpul di saluran kemih dan membentuknya batu ginjal.
Diagnosis
Diagnosis penyakit asam urat dilakukan melalui beberapa tahapan.
1. Pemeriksaan darah digunakan untuk mengukur kadar asam urat, dengan nilai normal berkisar antara 2,5–7,0 mg/dL pada pria dan 1,5–6,0 mg/dL pada
wanita.
Hiperurisemia tanpa gejala adalah kondisi kadar asam urat dalam darah lebih tinggi dari normal tanpa disertai gejala, sedangkan gout arthritis adalah kondisi kadar asam urat tinggi dalam darah disertai nyeri, bengkak, dan kemerahan pada sendi.
2. Analisis cairan sendi juga dapat dilakukan jika ada cairan di sekitar sendi yang terkena, dokter dapat mengambil sampel untuk memeriksa apakah terdapat
kristal asam urat
3. Pencitraan seperti rontgen dilakukan untuk mengetahui penyebab radang pada sendi.
Penanganan Asam Urat Tinggi (Hiperurisemia) dan Gout Artritis
Penanganan asam urat mencakup perubahan gaya hidup dan pengobatan medis. Beberapa langkah penting meliputi:
1. Modifikasi gaya hidup
Terapi utama pada pasien kadar asam urat darah tinggi (hiperurisemia) tanpa menunjukan gejala
a. Latihan fisik dan menjaga berat badan ideal
Menjaga berat badan ideal guna menghindari kenaikan asam urat dalam darah dan berolahraga secara rutin 3-5x/minggu selama 30-60 menit dapat membantu menurunkan kadar asam urat. Olahraga aerobik seperti berenang, bersepeda dan jalan cepat bisa menjadi referensi untuk dilakukan sehari-hari.
b. Menghindari makanan dan minuman tinggi purin
Hindari makanan tinggi purin seperti otak, hati, jeroan, ikan sarden, makarel, dan kerang. Batasi pula konsumsi daging sapi, udang, bayam, dan daun singkong. Sebaliknya, pilih makanan yang aman seperti nasi, buah, sayur rendah purin, serta produk susu rendah lemak.
Perbanyak makanan yang dapat membantu menurunkan kadar asam urat, buah-buahan seperti ceri, stroberi, apel, dan jeruk mengandung antioksidan dan vitamin C yang dapat menurunkan kadar asam urat. Sayuran seperti wortel, timun, dan kentang serta rempah-rempah seperti jahe dan kunyit memiliki efek anti-inflamasi alami. Cuka apel dan air lemon juga bermanfaat dalam proses detoksifikasi.
c. Perbanyak minum air putih
Konsumsi air putih yang disarankan adalah sebanyak 8 gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter. Hal ini bisa membantu pengeluaran kelebihan asam urat sehingga dapat mencegah pengendapan asam urat pada sendi maupun ginjal.
d. Mengkonsumsi Vitamin C
Menurut penilitan Juraschek suplementasi vitamin C (dosis median 500 mg/hari) dapat menurunkan kadar asam urat rata-rata sebesar 0,35 mg/dL, serta berpotensi mencegah terjadinya gout (asam urat) dengan cara meningkatkan kerja ginjal untuk membuang asam urat. Suplementasi vitamin C seperti Mevit C dapat membantu memenuhi kebutuhan asupan vitamin c untuk membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit asam urat. Namun konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain
2. Obat-obatan
a. Obat anti nyeri
Untuk mengurangi nyeri dan peradangan pada sendi
- Obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) seperti Asam Mefenamat (Analspec), Diclofenac Potassium (Kadiflam), Ibuprofen
- Kolkisin
- Kortikosteroid dapat digunakan untuk mengatasi serangan akut.
b. Menurunkan kadar asam urat
- Inhibitor xanthine oksidase, seperti Allopurinol (Tylonic)
- Febuxostat
- Probenesid
Obat-obat diatas diberikan sesuai indikasi dan rekomendasi dokter setelah dilakukan pemeriksaan.
Kapan harus ke Dokter
Segera konsultasi ke dokter jika Anda mengalami nyeri sendi mendadak dan parah, disertai pembengkakan dan kemerahan. Tofi atau benjolan keras di sekitar sendi, nyeri yang berulang atau tak kunjung membaik, serta riwayat batu ginjal juga menjadi alasan penting untuk pemeriksaan lebih lanjut. Konsultasi rutin juga disarankan bagi mereka dengan kadar asam urat tinggi secara konsisten meskipun belum muncul gejala.Dengan memahami penyebab, gejala, serta langkah pencegahan dan penanganannya, penyakit asam urat dapat dikendalikan secara efektif. Edukasi, pola makan sehat, gaya hidup aktif, dan kepatuhan terhadap pengobatan adalah kunci untuk hidup nyaman tanpa gangguan asam urat.
Referensi :
1. Perhimpunan Reumatologi Indonesia (PERKI). (2016). Pedoman Tatalaksana Gout di Indonesia. Jakarta: PERKI. Tersedia di: https://perki.or.id
2. Juraschek, S. P., Miller, E. R., 3rd, & Gelber, A. C. (2011). Effect of oral vitamin C supplementation on serum uric acid: a meta-analysis of randomized
controlled trials. Arthritis Care & Research, 63(9), 1295–1306. https://doi.org/10.1002/acr.20519. Tersedia di: PubMed
3. Mayo Clinic. (2025). Gout diet: What’s allowed, what’s not. Diakses dari: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in- depth/gout-diet/art-20048524
4. Doherty, M., and Fitzgerald, J. D. (2020). Gout: diagnosis and management. American Family Physician, 101(10), 624-634.